BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu itu.
Dalam rangka penulisan skripsi, penelitian dapat dilaksanakan melalui studi kepustakaan, dengan atau tanpa pengumpulan data primer dan/atau data sekunder, dengan demikian, penelitian dapat berupa :
1. Studi kepustakaan, serta pengumpulan data primer dan sekunder
2. Studi kepustakaan dan pengumpulan data primer
3. Studi kepustakaan dan pengumpulan data sekunder, atau
4. Studi kepustakaan.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan baik melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung lainnya.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil pihak lain, seperti publikasi ilmiah, jurnal, majalah ilmiah, dan sebagainya
1.2 Kedudukan Skripsi dan Bobot SKS
Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain tetapi berbeda bentuk, proses belajar-mengajarnya dan cara penilaiannya.
Bobot skripsi ditetapkan sebesar 4 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 16-20 jam selama satu semester.
Skripsi ini merupakan suatu tugas akhir (final assigment) dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Penelitian yang mendasari penulisan skripsi ini dapat berupa penelitian dasar (basic research} atau penelitian terapan (applied research) yang terutama didasari oleh minat intelektual mahasiswa.
1.3 Maksud dan Tujuan Skripsi
Tujuannya agar setelah menyelesaikan skripsi, mahasiswa mampu :
1. Melakukan studi kepustakaan yang relevan dengan masalah yang diteliti
2. Mengembangkan masalah secara sistematis
3. Menangkap gejala praktek secara sistematis
4. Merumuskan pemecahan masalah yang terjadi
Tujuan di atas mencakup pengembangan kemampuan mahasiswa dalam mengolah atau memecahkan masalah serta memperoleh data dan atau informasi tentang masalah tersebut, dengan menggunakan metode ilmiah, dan menyajikannya dalam bentuk karya tulis ilmiah sesuai dengan ketetapan yang berlaku di STIKES Kota Sukabumi
1.4 Materi Skripsi
Permasalahan yang akan diangkat menjadi topik skripsi dikembangkan dari bidang ilmu masing-masing dan bidang ilmu yang terkait. Materi karya tulis didasarkan atas data dan/atau informasi yang berasal dari studi kepustakaan, dan/atau penelitian lapangan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian, baik kepustakaan, laboratorik/klinik, dan/atau lapangan, serta menuangkan hasilnya dalam bentuk paparan karya tulis ilmiah.
1.5 Persyaratan Akademik
Untuk skripsi, mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik seperti dibawah ini:
1. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 80% dari beban studi kumulatif yang harus ditempuh, dengan maksimal 10% nilai D dari beban studi kumulatif yang harus ditempuh.
2. Tercantum dalam KRS semester yang bersangkutan
1.6 Persyaratan Dosen Pembimbing
Selama proses penelitian, penyusunan dan penulisan skripsi, mahasiswa harus dibimbing, yang terdiri atas :
1. Pembimbing Utama, selaku penanggung jawab : minimal bergelar S-2, merupakan staf pengajar di STIKES Kota Sukabumi
2. Pembimbing pendamping : merupakan tenaga pengajar tetap di STIKES Kota Sukabumi, yang serendah-rendahnya bergelar S-1 Keperawatan
3. Apabila untuk skripsi tersebut diperlukan penelitian lapangan, maka program studi dapat menetapkan seorang pembimbing lapangan : sekurang-kurangnya bergelar S-1 di bidang ilmu yang berkaitan dengan materi skripsi.
Pemilihan pembimbing diluar syarat yang ditentukan, dipertimbangkan oleh Tim Skripsi dan ditentukan dengan Surat Keputusan. Tim Skripsi menerbitkan surat permintaan pembimbingan skripsi kepada dosen Pembimbing.
Syarat dosen penguji skripsi :
1. Penguji dari program studi : minimal bergelar S-1 keperawatan dan telah memiliki jabatan akademik. Jika latar belakangnya bukan dari S-1 Keperawatan atau belum pernah membimbing skripsi, maka penguji harus memiliki pengalaman kerja minimal 2 (tahun) di bidang keperawatan.
2. Penguji dari luar, minimal bergelar S-1 dari instansi terkait sesuai dengan materi skripsi dan telah berpengalaman bekerja minimal 4 (empat) tahun di instansi tersebut.
1.7 Penilaian Skripsi
a. Dinyatakan lulus jika skor nilai akhir 2,75
b. Tidak ada perbedaan rentang nilai lebih dari 0,5 diantara
penguji
BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
2.1 Proses Awal
Mahasiswa yang akan menyusun skripsi dan telah memenuhi persyaratan (dengan memperlihatkan transkrip nilai yang diperoleh dari SBA) dapat mengisi KRS dengan mencantumkan / memprogramkan skripsi. Pada saat pengisian KRS, diharapkan mahasiswa sudah memiliki "Topik Tentatif”
Prosedur yang harus ditempuh mahasiswa adalah :
(1) Mengajukan judul dan outline skripsi kepada Tim Skripsi dengan disertai transkrip nilai yang ditandatangani oleh dosen wali.
(2) Jika judul skripsi telah disetujui, koordinator skripsi mengajukan kepada Program Studi untuk menentukan pembimbing
(3) Ketua Program Studi mengeluarkan surat penunjukan pembimbing yang berlaku untuk 2 semester.
(4) Surat penunjukan pembimbing diserahkan oleh mahasiswa kepada pembimbing untuk dimintai kesediaannya
(5) Surat kesediaan dari pembimbing diserahkan kembali kepada koordinator skripsi
2.2 Prosedur Penunjukan Pembimbing
Penunjukan pembimbing dilakukan oleh koordinator skripsi setelah mahasiswa menyerahkan "topik tentatif" kepada koordinator skripsi. Ketua Program Studi secara tertulis menyampaikan penunjukan pembimbing kepada Pembantu Ketua I dan Pembantu Ketua I segera mengeluarkan surat keputusan pengangkatannya yang berlaku untuk 1 (satu) semester.
2.3 Penggantian Pembimbing
1. Apabila karena suatu alasan atau berhalangan tetap, pembimbing tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan berturut-turut maupun tidak berturut-turut, maka pembimbing yang bersangkutan harus melapor kepada Ketua Program Studi, dan Ketua Program Studi dapat menunjuk penggantinya dengan memperhatikan persyaratan pembimbing.
2. Mahasiswa berhak mengajukan penggantian dosen pembimbing, dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara tertulis.
2.4 Prosedur Bimbingan dan Sidang Skripsi
Tim pembimbing memantau proses pembimbingannya dengan menggunakan kartu bimbingan skripsi, dengan demikian pembimbing dapat mengetahui perkembangan mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti proses kegiatannya dalam menyusun dan menulis skripsi.
(1) Mahasiswa bersama pembimbing mendiskusikan judul, outline (garis besar), desain penelitian, bahan dan metode, parameter yang diamati, dan alat ukur yang digunakan.
(2) Frekuensi konsultasi, dari penyusunan proposal sampai seminar proposal minimal 3x, dari seminar proposal sampai ujian skripsi minimal 3x. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan minimal frekuensi konsultasi skripsi dapat ditolak untuk memulai langkah berikutnya oleh pembimbing skripsi/panitia skripsi
(3) Apabila proposal penelitian sudah dianggap layak oleh dosen pembimbing, dengan telah ditanda tanganinya formulir siap seminar proposal oleh dosen pembimbing, maka dapat diselenggarakan seminar proposal.
(4) Setelah proposal penelitian disetujui dan terdaftar di Program Studi maka mahasiswa harus mengikuti seminar proposal penelitian yang diselenggarakan oleh Program Studi. Penentuan jadual seminar tergantung kesepakatan antara dosen pembimbing, penguji dengan mahasiswa.
(5) Seminar proposal penelitian ini dilakukan dengan menghadirkan 4 (empat) orang penguji, terdiri dari akademisi dan Praktisi, Penanggung jawab termasuk moderator penyelenggaraan seminar proposal adalah dosen pembimbing 1 (satu) dan atau pembimbing 2 (dua).
(6) Setelah seminar proposal penelitian, mahasiswa diperkenankan melakukan penelitian dengan supervisi pembimbing serta penyusunan skripsi sesuai dengan proses bimbingan.
(7) Apabila teryata skripsi tidak dapat diselesaikan pada I semester (6 bulan) bersangkutan, maka:
- Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester (6 bulan) berikutnya, dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya sama)
- Pada semester bersangkutan, pembimbing akan memberi huruf mutu T, sehingga tidak digunakan untuk penghitungan IP/IPK
- Semester bersangkutan tetap akan diperhitungkan dalam batas waktu maksimal studi
(8) Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut (12 bulan) maka tetap diberlakukan penilaian seperti pada butir (7) di atas, tetapi pembimbing melalui program studi memberikan peringatan tertulis kepada mahasiswa, bahwa kalau semester perpanjangan kedua ini tidak dapat menyelesaikan skripsinya, akan dikenai sanksi sebagai berikut :
- Mahasiswa diharuskan menempuh kembali prosedur skripsi tersebut dengan topik yang berbeda (pembimbing tetap sama atau berbeda)
- Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari awal lagi.
(9) Mahasiswa dapat mengajukan seminar proposal dan sidang skripsi setelah :
- Disetujui oleh pembimbing utama dan pendamping
- Pernah mengikuti ujian seminar proposal minimal 2 kali
- Melampirkan syarat bebas perpustakaan, bebas
laboratorium, dan bebas administrasi
Mahasiswa membuat final draft (konsep akhir) yang belum dijilid, kemudian dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap 5, dengan rincian :
- 1 buah untuk pembimbing utama
- 1 buah untuk pembimbing pendamping
- 2 buah untuk penguji
- 1 buah untuk mahasiswa
(10) Ketentuan berpakaian dalam seminar proposal dan sidang skripsi:
1. Pria :
- Memakai kemeja, dasi dan Jas Almamater
- Memakai sepatu formal
2. Wanita :
- Memakai pakaian rapih dan jas almamater
- Memakai sepatu Fantovel
(11) Selelah sidang ujian sarjana, apabila dinyalakan lulus, dan setelah dilakukan perbaikan sesuai dengan permintaan dosen penguji, maka skripsi yang telah disetujui pembimbing harus dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap empat dengan rincian :
- 1 buah untuk program studi
- 1 buah untuk pembimbing utama
- 1 buah untuk pembimbing pendamping
- 1 buah untuk perpustakaan STIKES Kota Sukabumi
- 1 buah untuk mahasiswa.
- 1 buah CD berisi seluruh isi skripsi
BAB III
SISTEMATIKA DAN CARA PENULISAN SKRIPSI
Pada umumnya skripsi dibagi ke dalam 3 bagian utama, yaitu : (1) bagian awal, (2) bagian inti, (3) bagian akhir.
Rancangan Kuantitatif
Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari :
i. Halaman Judul
ii. Halaman Persetujuan Pembimbing
iii. Halaman Panitia Ujian Sidang
iv. Halaman Abstrak (dalam Bhs. Indonesia )
v. Halaman Abstract (dalam B. Inggris)
vi. Halaman Kata Pengantar
vii. Halaman Daftar Isi
viii. Halaman Daftar Tabel (kalau ada)
ix. Halaman Daftar Gambar (kalau ada)
x. Halaman Daftar Diagram (kalau ada)
xi. Halaman Daftar Lampiran
Bagian Inti
Bagian Inti terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Definisi Konseptual dan Operasional
1.6 Kerangka Pemikiran
1.7 hipotesis penelitian jika ada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Variabel dan Sub Variabel Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Teknik Analisa Data
3.8 Prosedur Penelitian
3.9 Etika Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
4.3 Keterbatasan Penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
3.3 Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari :
- Daftar Pustaka
- Lampiran-lampiran
- Riwayat Hidup
Rancangan Kualitatif
3.4 Bergantung pada design dan pendekatan yang digunakan peneliti
Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari :
1. Halaman Judul ( dan sub judul)
Judul harus mencerminkan isi skripsi sebagai hasil dari penelitian. Dengan membaca judul, seseorang harus sudah dapat mempunyai gambaran tentang isi dari materi skripsi secara keseluruhan, selain itu, judul harus menyediakan informasi tentang variabel-variabel yang digunakan, hubungan diantara variabel dan tujuan yang ingin dicapai.
Contoh :
“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBUR SITU KOTA SUKABUMI
Judul Skripsi yang baik harus :
a. Ditulis secara singkat tetapi jelas yang menggambarkan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilaksanakan.
b. Mencerminkan tema pokok dari masalah - masalah yang diteliti, dan
c. Menarik, memberi kesan dan mampu mempengaruhi pembaca.
d. Secara konkrit mendeskripsikan isi skripsi
e. Menunjukkan dengan jelas variabel-variabel kunci dari masalah yang diteliti
f. Menunjukkan hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.
g. Menunjukkan target yang ingin dicapai
h. Hasil penelitian itu dapat diaplikasikan.
2. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan menunjukkan bahwa skripsi yang dibuat Mahasiswa telah dinyatakan sah dan merupakan suatu karya tulis ilmiah.
3. Halaman Penilaian Ujian Sidang : Berisi nama dan tanda tangan seluruh penguji
4. Abstrak :
Abstrak, yang merupakan sari tulisan, meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan penelitian. Perincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian. Panjang abstrak maksimum 150 – 200 kata dan dilengkapi dengan kata kunci.
Abstract :
Abstract merupakan Versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis Maksimum 100 kata dan dilengkapi dengan keywords. Abstract ditulis dalam bentuk past tenses, kecuali untuk bagian justifikasi masalah
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar
9. Halaman Daftar Diagram
10. Halaman Daftar Lampiran
Bagian Inti
Sistematika penulisan dapat digambarkan pada halaman berikut ini :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Paragraf ini sering disebut sebagai motivator atau pendorong dilakukannya penelitian dalam skripsi ini. Hal ini bisa berarti ganda, yaitu : (1) sebagai pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya, dan (2) sebagai pendorong bagi orang lain untuk membaca bagian-bagian selanjutnya dari laporan penelitian skripsi ini ; berarti uraian pada paragraf ini harus dapat menimbulkan minat baca.
Pada paragraf ini perlu pula diuraikan sejauh mana masalah yang diteliti memiliki kesahihan (validity) dan keterandalan (reliability) sebagai hal yang pantas untuk diteliti. Kesahihan yang harus dipenuhi adalah apakah masalah yang diteliti itu benar-benar "meragukan". Hal ini dapat diketahui dan telah teoritis maupun konstansi faktual. Keterandalan dapat diketahui dan kesesuaian telah maupun penafsiran fakta.
Lima komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan adalah:
(1) Sinyalemen atau konstalasi masalah yang akan diteliti
(2) Relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu keperawatan, dengan segala akibat yang ditimbulkannya.
(3) Keserasian pendekatan metodologis yang digunakan dan
(4) Relevansi masalah dengan peran perawat dan konseptual model Ilmu Keperawatan
(5) Gambaran kegunaan hasil penelitian
Dan pihak peneliti, pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan berikut :
(1) Tentang topik yang diteliti, apa-apa saja informasi yang telah diketahui, baik teoritis maupun faktual
(2) Berdasarkan informasi yang diperoleh, adakah ditemukan adanya permasalahan ?
(3) Dari permasalahan yang dapat diidentifikasi, bagian mana yang menarik untuk diteliti ?
(4) Apakah mungkin secara teknis masalah itu diteliti ?
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah aspek abstraksi dan pemilihan yang tepat terhadap aspek yang akan diteliti dengan perkataan lain, rumusan masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan diteliti dan dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya sesuai tingkatannya
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, yang terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dan / atau dengan identifikasi masalah.
1.4 Kegunaan Penelitian
Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat penelitian yang dilakukan, langsung maupun tidak langsung, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis hasil penelitian.
1.5 Definisi Konseptual dan Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain. Sebaliknya definisi konseptual mendeskripsikan sesuatu berdasarkan kriteria konseptual atau hipotetik dan bukan pada ciri-ciri yang dapat diamati.
1.6 Kerangka Pemikiran
Pada prinsipnya kerangka pemikiran diturunkan dari (beberapa) dalil, hukum, teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga memunculkan asumsi-asumsi dan proposisi yang kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji (testable/operational hypothesis).
1.7 Hipotesa
Hal ini dilakukan apabila penelitian berlandaskan pada apa yang disebut sebagai penelitian deduktif (deductive/operasional research).
Pada penelitian induktif (inductive research) kerangka pemikiran diuraikan berdasarkan dugaan yang samar-samar, bahwa ada kaitan-kaitan tertentu dalam variabel masalah, tetapi hal itu tidak didedukasi dari teori yang baku . Jadi, hipotesis tidak diturunkan terlebih dahulu melainkan hipotesis dihasilkan dari data yang disebut “benang merah”, yaitu pencerminan alur runtut pikir peneliti.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini dapat menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan pertimbangan dan kaidah-kaidah teoritis serta asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjawab masalah yang diajukan peneliti. Pada bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik skripsi, sepanjang teori-teori dari atau data sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif. Apabila ada kontradiksi antara teori dengan data sekunder, hal itu akan menjadi permasalahan (lihat butir 1.1)
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repetable) dan dapat menghasilkan hasil penelitian yang sama (reproduceable). Oleh karena itu, pada metode penelitian harus diuraikan dengan jelas dan rinci, sehingga jika ada orang yang memiliki kompetensi yang sama ingin melakukan penelitian yang sama, ia akan mengikuti semua prosedur penelitian dan akan memperoleh hasil yang sama pula.
Pada bab ini dideskripsikan secara rinci dan runtut tentang rancangan penelitian, prosedur penelitian, alat ukur yang digunakan, parameter yang diamati, teknik penarikan sampel dan kriterianya (termasuk populasi), teknik analisis dan pernyataan hipotesis (kalau ada), metode ujinya, lokasi dan waktu penelitian serta etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dalam bagian Hasil, dilaporkan data–data yang diperoleh dalam berbagai penelitian. Selain dengan uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar, foto, diagram, grafik, tabel, dll)
Dalam menyajikan tabel atau grafik, hendaknya tabel dan grafik tersebut self explanatory, artinya semua keterangan harus ada pada tabel dan grafik tersebut, sehingga pembaca dapat memahaminya tanpa harus mengacu ke teks/naskah.
4.2 Pembahasan
Yang dimaksud dengan Pembahasan bukanlah mengulang data yang ditampilkan dalam bentuk uraian kalimat melainkan berupa arti (meaning) dari data yang diperoleh. Pembahasan artinya adalah membandingkan hasil yang kita peroleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang sudah dipublikasikan, kemudian menjelaskan implikasi dari data yang kita peroleh bagi ilmu pengetahuan atau memanfaatkannya. Data yang diperoleh dapat dikaitkan dengan tujuan penelitian (implikasi hasil penelitian) atau dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan , sebagaimana yang disajikan dalam Tinjauan Pustaka. Kesalahan umum lain dalam pembahasan hasil penelitian adalah menyajikan data hasil penelitian sekaligus sebagai tabel dan grafik.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Hal-hal yang menjadi kekurangan, kesenjangan dan keterbatasan kemampuan peneliti dalam proses penelitian yang disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya : dana, waktu, tenaga, dll.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Simpulan (kesimpulan) merupakan kristalisasi hasil analisis dan interpretasi, cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat, sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam kesimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama. Simpulan ini harus terlebih dahulu dibahas dalam bagian pembahasan dan mengacu pada tujuan penelitian yang telah dirumuskan, sehingga apa yang dikemukakan dalam bagian Simpulan dan Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul secara tiba-tiba.
5.2 Saran
Saran merupakan kelanjutan dari Simpulan, sering berupa anjuran yang dapat menyangkut aspek operasional , kebijakan, maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah (disebut saran tindak). Apabila peneliti tidak mengajukan saran/rekomendasi atas dasar kesimpulan hasil penelitian, maka judul Bab V ini adalah KESIMPULAN.
Bagian Akhir
Bagian akhir biasanya terdiri atas :
(1) DaftarPustaka
(2) Lampiran-lampiran (berisi tabel, perhitungan statistik, peraturan-peraturan, contoh kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan, dsb)
(3) Riwayat hidup (apabila perlu)
BAB IV
CARA PENULISAN SKRIPSI
4.1 Bahan yang digunakan
(1) Kertas yang digunakan untuk mengetik skripsi adalah kertas HVS 80 gram ukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm) warna putih.
(2) Untuk sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul keras (hard cover). Bahan yang digunakan adalah karton buffalo atau linen, dengan warna hijau
(3) Tiap bab diberi pembatas dengan keras dorslag (doorslag) dengan warna hijau sesuai dengan warna sampul luar.
4.2 Pengetikan
Lay-out kertas (lihat lampiran)
Lay-out kertas, untuk pengetikan naskah skripsi, adalah seperti di bawah ini:
· Pinggir atas : 4 cm tepi kertas
· Pinggir bawah : 3 cm tepi kertas
· Pinggir kiri : 4 cm tepi kertas
· Pinggir kanan : 3 cm tepi kertas
Cara Pengetikan
(1) Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik
(2) Pengetikan dapat dilakukan dengan mesin tik listrik, mesin tik elektronik, atau komputer
(3) Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman, Arial, Arial Narrow, Book Antiqua, Tahoma, atau Courier New.
(4) Ukuran huruf yang digunakan adalah standar, yaitu Pica untuk mesin tik, atau ukuran 12 untuk komputer.
(5) Pita, atau tinta pada komputer, yang digunakan berwarna hitam
(6) Apabila menggunakan komputer, pencetakannya harus dengan kualitas baik (letter quality atau near letter quality)
(7) Perbanyakan hasil ketikan, atau print-out komputer dilakukan dengan fotokopi sejumlah yang ditetapkan oleh Program Studi. Bahan yang digunakan adalah kertas fotokopi ukuran kuarto.
4.2.3 Spasi
(1) Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi
(2) Jarak antara penunjuk bab (BAB I) dengan tajuk bab (PENDAHULUAN) adalah dua spasi.
(3) Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis, atau antara tajuk bab dengan tajuk anak bab adalah empat spasi
(4) Jarak antara tajuk anak bab dengan baris pertama teks adalah dua spasi, dan alinea teks diketik menjorok ke dalam lima ketukan (atau 1 tab pada keyboard komputer)
(5) Jarak antara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah empat spasi..
(6) Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram, atau judulnya adalah tiga spasi.
(7) Alinea baru diketik menjorok kedalam lima ketukan dari margin kiri teks.
(8) Penunjuk bab dan tajuk selalu mulai dengan halaman baru
4.2.4 Kutipan (“_”)
(1) Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang terdiri tidak lebih dari tiga baris, dimasukkan di dalam teks dengan jarak tetap dua spasi, diikuti dengan nama penulis, tahun.
(2) Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik terpisah dari teks, dengan jarak satu spasi dan menjorok masuk tujuh ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama penulis, tahun).
(3) Jarak antara baris akhir teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir (2) di atas, dan jarak antara baris akhir kutipan langsung itu dengan baris awal teks berikutnya adalah dua spasi
(4) Penggunaan gagasan atau pemikiran seseorang penulis buku, artikel, dsb, walaupun disusun dengan menggunakan kata-kata sendiri, harus pula dicantumkan namanya dan tahun buku/artikel itu ditulis (Kutipan tidak langsung)
Tajuk
(1) Tiap tajuk diketik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan di tengah, dan tidak diberi garis bawah.
(2) Tajuk yang dimaksud adalah:
· ABSTRAK
· ABSTRACT
· KATA PENGANTAR
· DAFTAR ISI
· DAFTAR TABEL
· DAFTAR GAMBAR
· DAFTAR GRAFIK
· DAFTAR DIAGRAM
· DAFTAR LAMPIRAN
· BAB I :PENDAHULUAN
· BAB II :TINJAUAN PUSTAKA
· BAB III :METODE PENELITIAN
· BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
· BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN atau
KESIMPULAN
· DAFTAR PUSTAKA
· LAMPIRAN
· RIWAYAT HIDUP (kalau perlu) .
Abstrak dan Abstract
Pengetikan Abstrak
Jarak dalam pengetikan abstrak adalah satu spasi dan mengisi penuh batas margin
Pengetikan Abstract
Abstract adalah versi Bahasa Inggris dari Abstrak. Oleh karena itu, pengetikannya sama dengan butir 4.4.1 diatas
Panjang dan Isi Abstrak dan Abstract
Abstrak dan abstract penelitian sekurang-kurangnya berisi hal-hal sebagai berikut :
· Masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat;
· Subyek/obyek penelitian, disertai karakteristik khususnya, seperti misalnya, jumlah, tipe, usia, jenis kelamin, spesies, dan/atau karakteristik lainnya;
· Metode yang digunakan, termasuk peralatan/instrumen, prosedur pengumpulan data, penggunaan perlakuan atau treatment
· Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistik; dan
· Kesimpulan dan implikasi, terapan, atau rekomendasi
· Di ketik lurus mengisi seluruh margin
Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf
(1) Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB I) menggunakan angka Romawi kapital, pengetikannya diletakkan di tengah
(2) Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angkadan huruf, diketik pada margin sebelah kiri
(3) Penomoran anak bab dan paragraf disesuaikan dengan nomor bab.
(4) Contoh Urutan : I. .......................................
A. ....................................
1. ...................................
a. ................................
1) ...............................
a) .............................
(1) .........................
(a) ......................
Penomoran Halaman
Halaman Bagian Awal
(1) Penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman "judul bagian dalam" sampai dengan halaman "daftar lampiran," menggunakan angka romawi kecil.
(2) Halaman "Judul bagian dalam" dan halaman "persetujuan pembimbing" tidak diberi nomor unit halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman tersebut tidak diketik)
(3) Halaman "Abstrak" sampai dengan halaman "Daftar Lampiran" diberi nomor dengan angka romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman "judul bagian dalam" dan halaman "persetujuan pembimbing"
(4) Nomor halaman diletakkan pada lajur atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan teks.
(5) Pada tiap halaman yang bertajuk mulai dari abstrak sampai dengan Daftar Lampiran, nomor halaman diletakkan pada lajur bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).
4.6.2 Bagian Inti
Pemberian nomor pada bagian inti skripsi ditetapkan seperti di bawah ini.
(1) Penomoran bagian inti skripsi, mulai dari Bab I : PENDAHULUAN sampai dengan Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka romawi.
(2) Nomor halaman diletakkan pada lajur atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
(3) Pada tiap halaman yang bertajuk mulai dari Bab I : PENDAHULUAN
sampai dengan Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada lajur bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu)
4.6.3 Bagian Akhir
Pemberian nomor pada bagian akhir skripsi dilakukan sebagai berikut
(1) Penomoran bagian akhir skripsi, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP (kalau ada), menggunakan angka romawi (i).
(2) Nomor halaman diletakkan pada lajur atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
(3) Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP (kalau ada), nomor halaman diletakkan pada lajur bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).
4.7 Sampul Luar/Kulit Luar
Penulis dan penempatan judul skripsi, anak judul (kalau ada), tulisan SKRIPSI, nama dan NPM mahasiswa, simbol STIKES Kota Sukabumi nama STIKES Kota Sukabumi, kota dan tahun penyusunan skripsi, pada sampul luar dan sampul dalam, mengikuti ketentuan berikut:
4.7.1 Sampul/cover skripsi
a. Skripsi di sampul menggunakan hard cover.
b. Sampul berwarna hijau tua.
b. Tulisan di hard cover, menggunakan tinta berwarna emas.
d. Antar bab menggunakan pembatas kertas berwarna
hijau yang diberi logo stikes.
4.7.2 Judul dan Anak Judul
Penulisan judul dan anak judul diatur sebagai berikut :
(1) Judul skripsi ditulis di baris paling atas, dengan huruf kapital semua, dengan jarak dari tepi atas kertas sekurang-kurangnya 6 cm
(2) Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Jarak antara kedua baris judul diatur agak rapat.
(3) Anak Judul (kalau ada) ditulis dibawah judul, dengan huruf kapital semua yang lebih kecil dari huruf judul (jenis huruf harus sama), dengan diberi jarak dari judul sekitar 1,5 cm dari baris judul yang paling bawah.
(4) Judul maupun anak judul tidak diakhiri dengan tanda (.).
4.7.3 Tulisan SKRIPSI
(1) Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah, dengan jenis dan besar yang lebih kecil dari huruf judul (sama dengan anak judul).
(2) Letak tulisan SKRIPSI sekitar dua setengah cm dibawah anak judul. Kalau tidak ada anak judul sekitar 5 cm dari baris judul yang paling bawah.
(3) Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan kalimat penjelasan berikut:
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi S-1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi
Catatan : Huruf pertama pada tiap kata "Diajukan, Ujian Sarjana, Pogram Studi, serta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi " diketik dengan huruf kapital; lainnya dengan huruf kecil.
4.7.3 Nama dan NPM Mahasiswa
(1) Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah, dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul
(2) Letak tulisan nama mahasiswa sekitar 2,5 cm di bawah tulisan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi pada butir 4.6.2 (3) di atas.
(3) NPM mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah, di bawah nama mahasiswa, dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul. Baris NPM diatur agak rapat dengan baris nama mahasiswa.
4.7.4 Simbol STIKES Kota Sukabumi
Simbol STIKES Kota Sukabumi bergaris tengah sekitar 3,5 cm. Titik tengahnya terletak kira-kira di tengah-tengah di antara baris NPM mahasiswa dengan baris nama STIKESMI (SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI)
Contoh : (besar huruf dan spasi sesuai dengan ketentuan)
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
SUKABUMI
2008
Penempatan tulisan pada sampul tulisan luar (yang sama dengan halaman judul), harus memperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah, kiri, dan kanan.
4.7.5 Judul Bagian Dalam
Judul, bagian dalam sama dengan sampul luar / kulit luar, hanya dicetak pada kertas HVS, sesuai dengan ketentuan pada butir 4.1 (1)
4.8 Halaman Persetujuan Pembimbing
Pada dasamya lay-out halaman persetujuan pembimbing mengacu pada butir 4.2.1. Isinya adalah sebagai bcrikut :
(1) Judul skripsi diketik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas, semua kalimat judul diketik dengan huruf kapital, dengan jarak antar baris yang rapat (satu spasi)
(2) Baris sub judul diketik di bawah judul, dengan jarak sekitas 1 cm dari baris terakhir judul. Semua diketik dengan huruf kapital
(3) Nama mahasiswa diketik di bawah sub Judul, dengan Jarak sekitar 1 cm dari baris terakhir sub judul. Semua diketik dengan huruf kapital
(4) NPM diketik di bawah nama mahasiswa, dengan jarak rapat (satu spasi)
(5) Waktu pemberian persetujuan hanya ditulis bulan dan tahunnya, diketik di belakang “Sukabumi”.
(6) Lay-out “Menyetujui”, ‘Pembimbing Utama’ dan ‘Pembimbing Pendamping’ diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama Pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas bagian bawah.
4.9 Halaman Panitia Ujian Sidang
(1). Judul sama dengan point 4.8
(2). Sub Judul ” Panitia Ujian Sidang Skripsi”
(3). Urutan Penguji : Penguji 1 – 4 (lihat lampiran)
4.10 Daftar Pustaka
Pengetikan buku, jurnal, dan artikel yang digunakan sebagai bahan referensi, dilakukan seperti di bawah ini :
(1) Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka adalah satu spasi
(2) Baris kedua tiap buku (jurnal, artikel lain) referensi diketik menjorok ke dalam lima ketukan.
(3) Judul buku diketik miring (kalau ada huruf miring atau elite), atau diberi garis bawah (kalau tidak ada huruf miring atau elite); semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul dan sub judul.
(4) Kalau judul artikel yang digunakan merupakan bagian dari suatu buku (misalnya, beberapa artikel dengan penulis berbeda diedit dalam satu buku), maka yang diketik miring adalah judul bukunya (judul artikelnya tetap diketik dengan huruf biasa).
(5) Judul jurnal tidak diketik dengan huruf miring (elite) ; yang diketik dengan huruf miring (elite) adalah nama jurnalnya; hanya huruf pertama judul dan huruf pertama sub judul yang diketik dengan huruf kapital, lainnya. Dengan huruf kecil
(6) Jarak spasi baris akhir suatu buku (jurnal, artikel lain) dengan baris pertama buku (jurnal, artikel lain) berikutnya adalah satu setengah spasi.
(7) Urutan pengetikan adalah :
(a) Buku
- Urutan penulisan sesuai dengan Alphabet
- Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia , dimulai dengan nama belakang (diketik lengkap), diikuti nama depan (diketik singkatannya) diakhiri dengan tanda titik (.);
- Judul buku, diketik dengan miring (elite) atau diberi garis bawah; semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul dan sub judul, diakhiri dengan tanda titik (.);
- Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang dapat didahului dengan kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik dua (:).
- Nama penerbit, diakhiri dengan tanda koma (,);
- Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.)
Contoh :
Bandura, A. Social learning theory. Englewood Cliffs. New Jersey : Prentice-Hall, 1977.
Atau :
Bandura, A. Social learning theory. Englewood Cliffs. New Jersey : Prentice-Hall, 1977.
(b) Artikel yang diedit dalam suatu buku :
- Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai dengan nama belakang (diketik lengkap), diikuti nama depan (diketik singkatannya diakhiri dengan tanda titik (.);
- Judul artikel, tidak diketik dengan huruf miring (elite) atau diberi garis bawah, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul dan subjudul, diakhiri dengan tanda titik (.)
- Nama editor (atau editor-editornya), diketik di belakang kata ‘Dalam’ dan dimulai dengan nama. depannya (diketik singkatannya), diikuti nama belakang (diketik lengkap), diakhiri dengan tanda titik dua (:);
- Judul buku diketik dengan huruf miring atau elite atau diberi garis bawah; semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul dan subjudul, diakhiri dengan tanda titik (.);
- Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang dapat didahului dengan kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik dua (:) dan
- Nama penerbit, diakhiri dengan tanda koma (,), masing-masing dengan jarak dua ketukan, kecuali kota tempat penerbit dan nama penerbit berjarak satu ketukan;
- Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.)
- Contoh:
Lewin, K. Group decision and social chance. Dalam E. E. Maccoby. T. M. Newcomb & E. L. Hartley (Eds). Reading in social psychology. 3rd edition. New York : Holt Rinehard & Wiston, 1958.
———. Ouasi-atationarv social equilibrium and the problem of permanent change. Dalam W. G. Bennis, K. D. Benne & R. Chun (Eds.), The planning of change. New York : Holt Rinehard. & Winston, 1968.
- Contoh dari Internet :
Nama situs, nama editor, tanggal / tahun posting, judul artikel, tanggal diakses
www.NursingOrg.com. Sundari Intan. 2008. Keperawatan Komunitas. 2 Desember 2008.
5. Tabel, Grafik, Diagram dan Gambar
5.1 Tabel
(1) Tabel dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman
(2) Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan memperhitungkan keseimbangan halaman.
(3) Nomor tabel terdiri atas dua bagian, yaitu :
- Bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana tabel itu dimuat;
- Bagian kedua menunjukkan nomor unit tabel pada bab itu.
Misalnya, Tabel 2.4, menunjukkan bahwa tabel itu ada pada BAB II dan merupakan tabel urutan keempat pada bab itu.
(4) Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel, dengan jarak dua ketukan
(5) Awal baris kedua judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan dibawah nomor tabel).
Contoh:
Tabel 4.2
TABEL
5.2 Grafik
(1) Grafik dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman
(2) Judulnya diketik di atas grafik, mengikuti lebar grafik, dengan memperhitungkan keseimbangan halaman
(3) Nomor grafik terdiri atas dua bagian, yaitu :
- Bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana grafik itu dimuat;
- Bagian kedua menunjukkan nomor unit grafik pada bab itu. Misalnya, Grafik 4.5, menunjukkan bahwa grafik itu ada pada BAB IV dan merupakan grafik urutan kelima pada bab itu.
(4) Kalimat pertama judul grafik ditulis sesudah nomor gambar, dengan jarak dua ketukan
(5) Awal baris kedua judul grafik berada di bawah awal judul grafik (bukan di bawah nomor grafik).
Contoh :
Grafik 4.5
GRAFIK
5.3 Diagram
(1) Diagram dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman
(2) Judulnya diketik di bawah diagram, mengikuti lebar diagram, dengan memperhitungkan keseimbangan halaman
(3) Nomor diagram terdiri atas dua bagian yaitu :
- Bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana diagram itu dimuat;
- Bagian kedua menunjukkan nomor unit diagram pada bab itu.
Misalnya : Diagram 1.1, menunjukkan bahwa diagram itu ada pada BAB I dan merupakan diagram urutan pertama pada bab itu.
(4) Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor diagram, dengan jarak dua ketukan
(5) Awal baris kedua judul diagram berada di bawah awal judul diagram (bukan berada di bawah nomor diagram).
Contoh :
DIAGRAM
Diagram 4.5
5.4 Gambar
(1) Gambar dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
(2) Judulnya diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar, dengan memperhitungkan keseimbangan halaman
(3) Nomor gambar terdiri atas dua bagian, yaitu :
- Bagian pcrtama menunjukkan nomor bab dimana gambar itu dimuat;
- Bagian kedua menunjukkan nomor unit gambar pada bab itu :
Misalnya : Gambar 3.8, menunjukkan bahwa gambar itu ada pada BAB ini dan merupakan gambar urutan ke delapan pada bab itu.
(4) Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar, dengan jarak dua ketukan.
(5) Awal baris kedua judul gambar berada di bawah awal judul gambar (bukan di bawah nomor gambar).
Contoh :
GAMBAR
Gambar 2.1
BAB V
P E N U T U P
1. Buku ini merupakan Pedoman Penyusunan Skripsi bagii mahasiswa khususnya dan para dosen serta dosen pembimbing umumnya di lingkungan Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Kota Sukabumi
2. Dengan adanya buku ini, penulisan skripsi dapat dihindarkan dari bentuk yang beraneka ragam tanpa mcngikuti prinsip-prinsip tertentu
3. Apabila dipandang perlu buku pedoman ini dapat dirubah atau disempumakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar